Kimia Organik I
KIMIA ORGANIK I
(Tugas Terstruktur untuk tatap muka 2 dan 3)
1. Menurut Louis de
Broglie bahwa elektron mempunyai sifat gelomabang sekaligus juga partikel.
Jelaskan keterkaitan dengan teori mekanika kuantum dan teori orbital molekul?
Jawab :
Perkembangan teori atom mekanika kuantum
berawal dari penemuan Louis de Broglie (1924) tentang sifat elektron. Menurut
de Broglie, elektron dapat bersifat sebagai partikel dan juga sebagai
gelombang. Adanya sifat gelombang dari elektron ini menunjukkan bahwa elektron
sebenarnya tidak bergerak dalam lintasan dengan tingkat energi tertentu,
melainkan tersebar di dalam ruang atom.
Gagasan
ini adalah timbal balik daripada gagasan partikel cahaya yang dikemukakan Max
Planck. Louis de Broglie meneliti keberadaan gelombang melalui eksperimen
difraksi berkas elektron. Dari hasil penelitiannya inilah diusulkan “materi
mempunyai sifat gelombang di samping partikel”, yang dikenal dengan prinsip
dualitas.
Sifat
partikel dan gelombang suatu materi tidak tampak sekaligus, sifat yang tampak
jelas tergantung pada perbandingan panjang gelombang de Broglie dengan
dimensinya serta dimensi sesuatu yang berinteraksi dengannya. Pertikel yang
bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir
dan kilat. Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat
gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk
suara. Kelemahan
dari teori atom Niels Bohr, yaitu tidak dapat menjelaskan mengapa elektron
hanya boleh berada pada tingkat energi tertentu.
Hipotesis tentang gelombang materi berasal dari gagasan
foton Einstein. Kemudian diterapkan Louis de Broglie pada 1922, sebelum Compton
membuktikannya, untuk menurunkan Hukum Wien (1896). Ini menyatakan bahwa
"bagian tenaga elektromagnet yang paling banyak dipancarkan benda (hitam)
panas adalah yang frekuensinya sekitar 100 milyar kali suhu mutlak (273 + suhu
Celsius) benda itu". Pekerjaan ini ternyata memberi dampak yang berkesan
bagi de Broglie.
Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan untuk memperluas perilaku rangkap (dua) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron juga berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah ringkas yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis, Comptes Rendus.
Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya yang ia pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari dua persamaan yang telah dirumuskan Einstein untuk foton,
Pada musim panas 1923, de Broglie menyatakan, "secara tiba-tiba muncul gagasan untuk memperluas perilaku rangkap (dua) cahaya mencangkup pula alam partikel". Ia kemudian memberanikan diri dengan mengemukakan bahwa "partikel, seperti elektron juga berperilaku sebagai gelombang". Gagasannya ini ia tuangkan dalam tiga makalah ringkas yang diterbitkan pada 1924; salah satunya dalam jurnal vak fisika Perancis, Comptes Rendus.
Penyajiannya secara terinci dan lebih luas kemudian menjadi bahan tesis doktoralnya yang ia pertahankan pada November 1924 di Sorbonne, Paris. Tesis ini berangkat dari dua persamaan yang telah dirumuskan Einstein untuk foton,
Dalam kedua persamaan ini, perilaku yang
"berkaitan" dengan partikel (energi E dan momentum p) muncul di ruas
kiri, sedangkan ruas kanan dengan gelombang (frekuensi f dan panjang gelombang
, baca: lambda). Besaran h adalah tetapan alam yang ditemukan Planck, tetapan
Planck.
Secara tegas, de Broglie mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel. Ini merupakan maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie. Untuk partikel, seperti elektron, momentum p adalah hasil kali massa (sebanding dengan berat) dan lajunya. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik dengan massa dan laju partikel. Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm per detik, panjang gelombangnya sekitar 0,7 mm.
Secara tegas, de Broglie mengatakan bahwa hubungan di atas juga berlaku untuk partikel. Ini merupakan maklumat teori yang melahirkan gelombang partikel atau de Broglie. Untuk partikel, seperti elektron, momentum p adalah hasil kali massa (sebanding dengan berat) dan lajunya. Karena itu, panjang gelombang de Broglie berbanding terbalik dengan massa dan laju partikel. Sebagai contoh, elektron dengan laju 100 cm per detik, panjang gelombangnya sekitar 0,7 mm.
Teori orbital molekul adalah teori yang
menjelaskan ikatan kimia melalui diagram orbital molekul. sifat magnet dan
sifat-sifat molekul dapat dengan mudah dijelaskan dengan menggunakan pendekatan
mekanika kuantum lain yang disebut dengan teori orbital molekul. salah satu
contoh nya teori orbital molekul menjelaskan sifat paramagtenisme dari molekul
O2. Teori ini menggambarkan ikatan konvalen melalui istilah orbital
molekul yang dihasilkan dari interaksi orbital atom dari atom yang berikatan
dengan molekul secara keseluruhan.
Jadi Keterkaitan antara teori mekanika kuantum dengan teori
orbital molekul itu adalah kedua teori dapat
digunakan dalam penjelasan sifat magnet dan sifat molekul. Teori orbital
molekul merupakan pendekatan lain dari teori mekanika kuantum.
2. Bila absorpsi sinar UV oleh ikatan
rangkap menghasilkan promosi elektron ke orbital yang berenergi lebih tinggi.
Transisi elektron manakah memerlukan energi terkecil bila sikloheksena
berpindah ke tingkat tereksitasi?
Jawab :
Spektrum gelombang elektromagnetik dan transisi
elektron adalah perpindahan elektron dari orbit yang satu ke orbit yang lain
dengan memancarkan gelombang elektromagnetik. Ketika berpindah dari orbit yang
luar ke orbit yang dalam, elektron akan memancarkan energy sebesar E=hf, dengan
f adalah frekuensi gelombang yang dipancarkan. Energi yang dimiliki sinar UV
mampu menyebabkan perpindahan elektron (promosi elektron) atau yang disebut
transisi elektronik. Transisi elektronik dapat dikatakan sebagai perpindahan
elektron dari satu orbital ke orbital yang lain. Disebut transisi elektronik
karena elektron yang menempati satu orbital dengan energi terendah dapat
berpindah ke orbital lain yang memiliki energi lebih tinggi jika menyerap
energi, begitupun sebaliknya elektron dapatberpindah dari orbital yang memiliki
energi lebih rendah jika melepaskan energi. Energi yang diterima atau diserap
berupa radiasi elektromagnetik.
Transisi elektronik menimbulkan spektra serapan pada
daerah sinar tampak dan ultra violet pada senyawa-senyawa organik. Umumnya
dalam molekul poliatomis terutama dalam molekul organik, orbital pengikatan
atom bukan pengikatan di isi sehingga transisi elektron dengan panjang
gelombang terpanjang melibatkan pengikatan elektron dari orbital molekul tidak
terisi yang tertinggi ke orbital molekul tidak terisi yang terendah.
Energi yang dimiliki sinar UV mampu
menyebabkan perpindahan elektron (promosi elektron) atau yang disebut transisi
elektronik. Transisi elektronik dapat diartikan sebagai perpindahan elektron
dari satu orbital ke orbital yang lain.
Mengapa Disebut transisi elektronik
karena elektron yang menempati satu orbital dengan energi terendah dapat
berpindah ke orbital lain yang memiliki energi lebih tinggi jika menyerap
energi, begitupun sebaliknya elektron dapatberpindah dari orbital yang memiliki
energi lebih rendah jika melepaskan energi. Energi yang diterima atau diserap
berupa radiasi elektromagnetik.
saya ingin menambahkan jawaban soal nomor 1 yaitu :
BalasHapusAnalisis menggunakan sinar ultraviolet biasanya dilakukan menggunakan ultraviolet dekat, sedangkan analisis menggunakan ultraviolet jauh maka instrumen yang digunakan harus dalam keadaan vakum. Hal ini disebabkan jika digunakan ultraviolet jauh maka udara akan ikut menyerap panjang gelombang yang digunakan. Akbatnya kesalahan yang dilakukan makin fatal, karena jika udara ikut menyerap maka absorbansi yang dihasilkan akan makin besar, jika hal ini dihubungkan dengan hukum Lamber-Beer maka konsentrasi zat yang dianalisis lebih tinggi dari yang seharusnya.
saya ingin menambahkan sedikit dari jawaban soal no 2 :
BalasHapusBerdasarkan mekanika kuantum transisi elektronik yang dibolehkan atau tidak dibolehkan (terlarang) disebut kaidah seleksi. Berdasarkan kaidah seleksi, suatu transisi elektronik termasuk:
1. Transisi diperbolehkan bila nilai ε sebesar 103 sampai 106.
2. Transisi terlarang bila nilai ε sebesar 10-3 sampai 103.
Selain dengan melihat harga ε kaidah seleksi dapat dapat dinyatakan dengan simetri dan spin. Berdasarkan simetri dan spin suatu transisi elektronik diperbolehkan bila:
1. Berlangsung antara orbital-orbital dalam bidang yang sama.
2. Selama transisi orientasi spin harus tetap.
Transisi elektronik atau perpindahan elektron dapat terjadi dari orbital ikatan ke orbital anti-ikatan atau dari orbital non-ikatan (nonbonding orbital) ke orbital anti-ikatan. Terjadinya transisi elektronik atau promosi elektron dari orbital ikatan ke orbital antiikatan tidak menyebabkan terjadinya disosiasi atau pemutusan ikatan, karena transisi elektronik terjadi dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dari pada vibrasi inti.
Pada transisi elektronik inti-inti atom dapat dianggap berada pada posisi yang tepat. Hal ini dikenal dengan prinsip Franck-Condon. Disamping itu dalam proses transisi ini tidak semua elektron ikatan terpromosikan ke orbital antiikatan.
Berdasarkan jenis orbital tersebut maka, jenis-jenis transisi elektronik dibedakan menjadi empat macam, yakni:
1) Transisi σ → σ*
2) Transisi π → π*
3) Transisi n → π*
4) Transisi n → σ*
Keterangan
· σ : senyawa-senyawa yang memiliki ikatan tunggal
· π : senyawa-senyawa yang memiliki ikatan rangkap
· n menyatakan orbital non-ikatan: untuk senyawa-senyawa yang memiliki elektron bebas.
· σ* dan π* merupakan orbital yang kosong (tanpa elektron), orbital ini akan terisi elektron ketika telah atau bila terjadi eksitasi elektron atau perpindahan elektron atau promosi elektron dari orbital ikatan.
Walaupun transisi π→π* pada ikatan ganda terisolasi mempunyai puncak absorbsi di daerah UV vakum tetapi transisi π→π* tergantung pada konjugasi ikatan ganda dengan suatu gugus fungsi substituen. Akibatnya transisi π→π* pada ikatan ganda terkonjugasi mempunyai puncak absorbsi pada daerah ultraviolet dekat, dengan panjang gelombang lebih besar dari 200 nm. Dengan demikian transisi yang penting dalam penentuan struktur molekul adalah transisi π→π* serta beberapa transisi n→π* dan n→σ*.
Saya ingin menambahkan jawaban soal no 1 :
BalasHapusLouis Victor de Broglie : menyatakan bahwa materi mempunyai dualisme sifat yaitu sebagai materi dan sebagai gelombang
Hipotesis de Broglie terbukti benar dengan ditemukannya sifat gelombang dari elektron. Elektron mempunyai sifat difraksi seperti halnya sinar–X. Sebagai akibat dari dualisme sifat elektron sebagai materi dan sebagai gelombang, maka lintasan elektron yang dikemukakan Bohr tidak dapat dibenarkan. Gelombang tidak bergerak menurut suatu garis, melainkan menyebar pada suatu daerah tertentu.
Partikel yang bergerak memiliki sifat gelombang. Fakta yang mendukung teori ini adalah petir dan kilat. Pernahkan Anda mendengar bunyi petir dan melihat kilat ketika hujan turun? Manakah yang lebih dulu terjadi, kilat atau petir?
Kilat akan lebih dulu terjadi daripada petir. Kilat menunjukan sifat gelombang berbentuk cahaya, sedangkan petir menunjukan sifat pertikel berbentuk suara.
terima kasih saudari lutfi atas jawaban pertanyaan nya.
BalasHapusterima kasih kepada saudara ismi hasanah atas jawaban pertanyaan nya
BalasHapusterima kasih kepada saudara yamin atas jawaban pertanyaan
BalasHapus