Kimia Organik I
KIMIA
ORGANIK I
(STEREOKIMIA
II)
1.
Konfigurasi
Mutlak dan Konfigurasi Absolut
A.
Konfigurasi
Mutlak
Konfigurasi mutlak adalah konfiguasi tentang
penataan atom-atom yang mana kebenaran atau kepastian nya sudah mutlak. Struktur
sebuah enantiomer dapat ditentukan dengan tata nama R dan S ditentukan oleh
aturan Cahn-Ingold-Prelog. Contoh (Gambar 6) menunjukkan bagaimana tatanama
diberlakukan. Pertama-tama, mengidentifikasi atom yang langsung menempel pada
pusat asimetris dan diberikan penomoran. Selanjutnya, memberikan atom prioritas
berdasarkan nomor atom mereka. Dalam contoh ini, ada dua karbon atom dengan
nomor atom yang sama dan sehingga mereka tidak dapat diberikan prioritas.
Ketika ini terjadi, tahap berikutnya adalah merujuk ke atom berikutnya yang
memiliki jumlah atom tertinggi (Gambar 7a). Ini berarti pindah ke oksigen untuk
salah satu karbon dan untuk hidrogen untuk yang lain. Oksigen ini memiliki
prioritas yang lebih tinggi dan substituen ini dianggap prioritas di atas yang
lain.
Setelah prioritas telah
diselesaikan, struktur digambar ulang sehingga kelompok prioritas terendah
diposisikan 'di bagian belakang. Dalam contoh ini (Gambar 7b), kelompok
prioritas terendah (hidrogen) sudah diposisikan di bagian belakang (Perhatikan
ikatan terputus-putus menunjukkan ikatan menjauhi dari Anda). Busur adalah
sekarang ditarik menghubungkan kelompok yang tersisa, mulai dari kelompok
tertinggi prioritas dan finishing di kelompok prioritas ketiga. Jika busur
ditarik searah jarum jam, tugas adalah R (rektus). Jika busur ditarik
berlawanan, tugas adalah S (sinister). Dalam contoh ini panah ditarik searah
jarum jam. Oleh karena itu, molekul adalah (R)-asam laktat. Contoh kedua
(Gambar. 8) menggambarkan aturan lain yang melibatkan substituen dengan ganda
ikatan. Pusat asimetris ditandai dengan tanda bintang. Atom-atom langsung melekat
ke pusat asimetris ditunjukkan di sebelah kanan dengan mereka nomor atom. Pada
tahap ini, adalah mungkin untuk menentukan kelompok prioritas tertinggi
(Oksigen) dan kelompok prioritas terendah (hidrogen). Ada dua identik karbon
yang menempel pada pusat asimetris sehingga kami harus pindah ke yang
berikutnya panggung dan mengidentifikasi atom dengan nomor atom tertinggi
bergabung ke masing-masing identik karbon (Gambar. 9). Ini masih tidak
membedakan antara CHO dan Kelompok CH2OH karena kedua atom karbon memiliki atom
oksigen terpasang. Berikutnya panggung adalah untuk melihat atom yang paling
penting kedua melekat pada karbon dua atom. Namun, jika ada hadiah ikatan
rangkap, Anda diijinkan untuk 'mengunjungi' atom yang sama dua kali. Atom yang
paling penting berikutnya dalam kelompok CH2OH adalah hidrogen. Pada
kelompok CHO, oksigen dapat 'mengunjungi kembali' karena ada dua ikatan. Oleh
karena itu, kelompok ini menjadi prioritas atas kelompok CH2OH.
Prioritas telah ditentukan, dan kelompok prioritas terendah ditempatkan di
belakang halaman dan tiga kelompok paling penting yang terhubung untuk melihat
apakah mereka searah jarum jam atau berlawanan (Gambar. 10).
Gambar.7. (a) Menetapkan prioritas substituen,
(b) menetapkan pusat asimetris sebagai R atau S.
Gambar.
8. Menetapkan prioritas
untuk substituen dari pusat asimetris.
Gambar.
9. Menetapkan prioritas
untuk substituen dari pusat asimetris
Gambar. 10. Menetapkan pusat asimetris sebagai R atau S.
Penetapan
pusat asimetris sebagai R atau S tidak ada hubungannya dengan arah mana molekul
berputar bidang-cahaya terpolarisasi. Rotasi Optik hanya dapat ditentukan
secara eksperimental. Dengan konvensi, molekul yang berputar bidang-cahaya
terpolarisasi searah jarum jam didefinisikan sebagai (+) atau d. Molekul yang
memutar bidang cahaya terpolarisasi berlawanan didefinisikan sebagai (-) atau
l. Itu R enansiomer asam laktat ditemukan sebagai bidang cahaya terpolarisasi
memutarberlawanan sehingga molekul ini didefinisikan sebagai (R) –(-)-asam laktat.
Sistem yang paling
sukses untuk menunjukkan konfigurasi senyawa-senyawa umum adalah konvensi
Cahn-Ingold-Prelog. System ini menggunakan huruf R atau S untuk setiap pusat
kiral dalam molekul dan merupakan pilihan untuk menentukan konfigurasi pusat
kiral molekul obat. Penentuan setiap gugus yang melekat pada pusat kiral
berdasarkan nomor atom yang bersangkutan. Nomor atom yang lebih berat memiliki
prioritas yang lebih utama, sehingga atom hidrogen (H) pada urutan paling
akhir. Jika keseluruhan prioritas disekitar kiral pusat telah ditentukan. jika
urutan prioritas gugus tersusun menurut arah jarum jam disekitar pusat kiral,
karbon kiral menerima konfigurasi R (Rectus) dan jika sebaliknya sebagai
konfigurasi S (Sinister). Cara penentuan konfigusai R atau S sebagai berikut
(Sardjono R.E.,Modul 2) :
1) Urutkan
prioritas keempat atom yang terikat pada pusat kiral berdasarkan nomor atomnya.
Diketahui nomor atom Br = 35, Cl = 17, F = 9, H = 1, maka urutan prioritas
keempat atom di atas adalah Br > Cl > F > H.
2) Gambarkan
proyeksi molekul sedemikian rupa hingga atom dengan prioritas terendah ada di
belakang atau putar struktur (1) dan (2) sehingga atom H ada di belakang.
3) Buat
anak panah mulai dari atom/gugus berprioritas paling tinggi ke prioritas yang
lebih rendah.
4) Bila
arah anak panah searah jarum jam, konfigurasinya adalah R. Bila arah anak panah
berlawanan dengan arah jarum jam, konfigurasinya adalah S. Jadi konfigurasi
struktur (1) adalah S, sedangkan konfigurasi struktur (2) adalah R.
Langkah lain yang dapat di
lakukan untuk menentukan konfigurasi stereokimia R dan S adalah Penentuan
konfigurasi R dan S, dilakukan terlebih dahulu dengan cara menentukan prioritas
utama dari keempat atom atau gugus yang terikat pada atom c khiral tersebut. Prioritas
ditentukan dari atom atau gugus yang terikat pada C khiral dengan jumlah
elektron terbanyak. Contoh antara atom I dan atom O, maka yang menjadi
prioritas pertama adalah atom I kemudian atom O. Jadi untuk contoh berdasarkan
gambar di atas, yang menjadi priritas pertama adalah atom I, kemudian atom O,
lalu atom C, dan terakhir adalah atom H. Setelah kita menentukan urutan
prioritas, maka atom dengan prioritas terakhir, harus dibawah ke belakang kita
(lihat gambar berikut)
Selanjutnya kita memutar atom
dengan prioritas utama (priorotas 1) ke arah priorotas 2 dan priorotas 3. Jika
arah putaran searah jarum jam maka sterokimianya (konfigurasinya) adalah
konfigurasi R. Demikian pula sebaliknya, jika memutar berlawan arah jarum jam,
maka konfigurasinya adalah konfigurasi S.
B.
Konfigurasi
Relatif
Konfigurasi
Relatif adalah konfigurasi yang membandingkan penataan
atom-atom dalam senyawa denag senyawa lain. Dengan mengunakan Proyeksi Fischer,
sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda
(susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi
D dan L. Metode ini banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama
untuk karbohidrat dan asam amino. Gliseraldehida ditetapkan sebagai senyawa
standar untuk menentukan konfigurasi semua karbohidrat. Proyeksi Fischer
terhadap gliseraldehida dengan rantai karbon digambarkan secara vertikal,
dengan karbon yang paling teroksidasi (aldehid) berada pada bagian paling atas,
dengan gambar struktur sebagai berikut :
Gugus OH pada pusat
kiral digambarkan pada sisi sebelah kanan untuk isomer D dan sisi sebelah kiri
untuk isomer L. Ini berarti setiap gula yang memiliki stereokimia yang sama
dengan D-gliseraldehida termasuk gula seri D (misalnya D-glukosa), sedangkan
gula yang memiliki stereokimia yang sama dengan L-gliseraldehida termasuk gula
seri L. Di mana penentuan D atau L berdasarkan pada asimetris pada atom karbon
molekul yang kedua dari belakang, yang merupakan C5 pada gambar sebagai berikut
:
Situasi ini analog
untuk asam amino, jika proyeksi Fischer digambarkan (rantai karbon vertikal
dengan atom karbon yang paling teroksidasi berada paling atas), maka semua asam
amino “alami” yang ditemukan dalam protein manusia, diketahui memiliki gugus
NH3+ pada posisi sebelah kiri proyeksi Fischer, yang sama dengan
L-gliseraldehida, sehingga asam-asam amino ini dikenal sebagai asam amino seri
L. Hal ini sangat menguntungkan dan bermanfaat dibidang kesehatan, khususnya
bidang Farmasi dalam hal rancangan obat dengan uji toksisitas selektif, di mana
diketahui asam amino pada mikroorganisme memiliki konfigurasi yang berlawanan
yaitu seri D, sebagai contoh Penisillin yang menghambat enzim transpeptidase
dalam sintesis dinding sel mikroba, hal ini berhubungan dengan dipeptida
D-alanin-D-alanin dari dinding sel mikroba yang mirip dengan struktur
penisillin. Sehingga penisilin tidak toksik terhadap manusia yang memiliki
L-alanin dalam protein tubuh.
2.
Pemisahan
Campuran Rasemik
Campuran rasemik artinya suatu campuran yang mengandung sepasang
enantiomer dalam jumlah yang sama. Sepasang enentiomer itu adalah enantiomer R
dan enentiomer S. ebagian masyarakat mungkin kurang memperhatikan sifat optis
suatu senyawa organik, padahal reaksi kimia dalam sistem biologis makhluk hidup
sangat stereospesifik. Artinya suatu stereoisomer akan menjalani reaksi yang
berbeda dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup.
Bahkan terkadang suatu stereoisomer akan menghasilkan produk yang berbeda
dengan stereoisomer pasangannya dalam sistem biologis makhluk hidup. Dalam
kebanyakan reaksi di laboratorium, seorang ahli kimia menggunakan bahan baku
akiral ataupun rasemik dan memperoleh produk akiral dan rasemik. Oleh karena
itu sering kiralitas (atau tiadanya kiralitas) pereaksi dan produk diabaikan
dalam bab-bab berikutnya.
Berlawanan
dengan reaksi kimia di laboratorium, kebanyakan reaksi biologis mulai dengan
pereaksi kiral atau akiral dan menghasilkan produk-produk kiral. Reaksi
biologis ini dimungkinkan oleh katalis biologis yanh disebut enzim, yang
bersifat kiral. Ingat bahwa sepasang enantiomer mempunyai sifat-sifat kimia
yang sama kecuali dalam hal antraksi dengan zat-zat kiral lain. Karena enzim bersifat
kiral, maka enzim dapat sangat selektif dalam keguatan katalitiknya. Misalnya,
bila suatu organisme mencerna suatu campuran alanina rasemik maka hanya
(S)-alanina ang tergabung ke dalam bangunan protein. (R)-alanina tidak
digunakan dalam protein, malahan alanina oni dengan bantuan enzim lain
dioksidasi menjadi suatu asam keto serta memasuki bagan metabolisme lain.
Pada laboratorium pemisahan fisis suatu campuran rasemik menjadi
enantiomer-enantiomer murni disebut resolusi (atau resolving) campuran rasemik
itu. Pemisahan natrium amonium tartarat rasemik oleh Pasteur adalah suatu
resolusi campuran tersebut. Enantiomer-enantiomer yang mengkristal secara
terpisah merupakan gejala yang sangat jarang, jadi cara Pasteur tidak dapat
dianggap sebagai suatu teknik yang umum. Karena sepasang enantiomer itu
menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sama, maka tidak dapat dipisahkan
dengan cara kimia atau fisika biasa. Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa
mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir selalu berasal
dari dalam organisme hidup).
Cara untuk memisahkan campuran rasemik atau sekurangnya mengisolasi enantiomer
murni adalah mengolah campuran itu dengan suatu mikroorganisme yang hanya akan
mencerna salah satu dari enantiomer itu. Misalnya (R)- nikotina murni dapat
diperoleh dari (R)(S)- nikotina dengan menginkubasi campuram rasemik itu dengan
bakteri Pseudomonas Putida yang mengoksidasi (S)- nikotina tetapi tidak
(R)-enantiomer.
Dari postingan anda diatas menjelaskan Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa, mengapa demikian, tolong jelaskan
BalasHapussaya rianti nita wulandari saya hanya sedikit menambahkan
BalasHapusCARA PEMISAHAN RASEMAT
1. Resolving agent kiral
Teknik ini bergantung pada enantiomer yang memiliki sifat fisik identik dan diastereomer umumnya yang memiliki sifat berbeda. Contoh: memisahkan enansiomer asam2-hydroxylpropionic. Perlu ditambahkan sebagai resolving agent untuk (R)-2-fenil-etilamin. Kedua enantiomer berinteraksi dengan(R)-2-fenil-etilamin untuk membentuk dua spesies yang berbeda garam yang diastereomer satu sama lain. Para diastereomer kemudian dapat mengkristal secara terpisah dan rasemat berhasil dipisahkan secara sempurna.
2. Kromatografi kiral
Dalam proses ini, rasemat dijalankan melalui kolom yang diisi dengan zat kiral. Enansiomer akan berinteraksi secara berbeda dengan substansi dan kemudian akan mengelusi (atau menyaring melalui substansi) pada tingkat yang berbeda. Teknik ini juga diterapkan untuk campuran enantiomer samping campuran rasemat, misalnya untuk memurnikan spesies dari sejumlah kecil enansiomernya.
saya ucapkan terima kasih kepada Rianti Nita yang telah menambahkan materi. semoga postingan yang saya posting lebih lengkap.
BalasHapusAssalamualaikum. Saya ingin sedikit menambahkan pada konfigurasi relatif. Konfigurasi relatif muncul sebelumstruktur penataan ruang gugus-gugus di seputar karbon kiral sesungguhnya diketahui. Karena belum diketahui itulah, konfigurasi ditentukan dengan cara membandingkan dengan suatu standar, jadi disebut konfigurasi relatif.
BalasHapusSalah satu jenis stereoisomeri adalah isomeri konfigurasi atau isomer optis.
Isomeri konfigurasi terjadi pada molekul yang tidak mempunyai bidang simetri. Bidang simetri adalah bidang imajiner yang membagi molekul menjadi dua bagian yang satu sama lain adalah bayangan cerminnya.
Molekul yang tidak mempunyai bidang simetri akan berinteraksi dengan bidang cahaya terpolarisasi sehingga bidang cahaya terpolarisasi akan berputar, baik ke kiri atau ke kanan. Kemampuan memutar bidang cahaya terpolarisasi tersebut, baik arah maupun besar sudut putarnya dapat diketahui dengan alat polarimeter. Salah satu ciri molekul yang tidak mempunyai bidang simetri adalah pada molekul tersebut terdapat atom karbon yang mengikat empat gugus berbeda. Atom karbon seperti itu disebut atom karbon kiral atau asimetris.
saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudari lilis nurhayati. Karena sepasang enantiomer itu menunjukkan sifat-sifat fisika dan kimia yang sama, maka tidak dapat dipisahkan dengan cara kimia atau fisika biasa. Sebagai gantinya, ahli kimia terpaksa mengandalkan reagensia kiral atau katalis kiral (yang hampir selalu berasal dari dalam organisme hidup).
BalasHapuswaalaikumsalam wr.wb terima kasih saudara sheira atas tambahan materinya.
BalasHapussaya ingin bertanya apa perbedaan mendasar konfiguasi mutlak dan konfigurasi absolut?
BalasHapussaya akan mencoba menjawab pertanyaan dari saudara masbun pane, tentan apa perbedaan mendasar dari konfigurasi mutlak dan konfigurasi relatif.
BalasHapuskalau Konfigurasi mutlak adalah konfiguasi tentang penataan atom-atom yang mana kebenaran atau kepastian nya sudah mutlak. Struktur sebuah enantiomer dapat ditentukan dengan tata nama R dan S ditentukan oleh aturan Cahn-Ingold-Prelog. Contoh (Gambar 6) menunjukkan bagaimana tatanama diberlakukan. Pertama-tama, mengidentifikasi atom yang langsung menempel pada pusat asimetris dan diberikan penomoran. Selanjutnya, memberikan atom prioritas berdasarkan nomor atom mereka. Dalam contoh ini, ada dua karbon atom dengan nomor atom yang sama dan sehingga mereka tidak dapat diberikan prioritas.
sedangkan konfigurasi relatif adalah konfigurasi yang membandingkan penataan atom-atom dalam senyawa denag senyawa lain. Dengan mengunakan Proyeksi Fischer, sistem penggambaran konfigurasi gugus disekitar pusat kiral yang berbeda (susunan ruang atom atau gugus yang menempel pada karbon kiral), yaitu konvensi D dan L. Metode ini banyak digunakan dalam biokimia dan kimia organik terutama untuk karbohidrat dan asam amino.
saya mau menambahkan Dalam suatu molekul rantai terbuka, atom-atomnya memiliki peluang tak terhingga jumlah penataan/posisinya di dalam suatu ruang. Etana misalnya memiliki penataan (konformasi) dengan berbagai variasi posisi di dalam ruang.
BalasHapusEtana mempunyai konformasi goyang dan eklips. Konformasi goyang artinya atom-atom hidrogen atau gugus-gugus terpisah secara menjauh, sedangkan konformasi eklips yaitu atom-atom hidrogen atau gugus-gugus sedapat mungkin saling berdekatan.
Rotasi mengelilingi ikatan sigma sering disebut dengan “rotasi bebas”. Konformasi eklips kurang stabil dibandingkan dengan bentuk goyang dari etana sebab mempunyai energi sebesar kira-kira 3 kkal/mol lebih tinggi daripada konformasi goyang.
Senyawa butana (CH3CH2CH2CH3), memiliki dua gugus metil yang cukup besar pada atom –H2C– CH2 – , sehingga butana memiliki dua macam konformasi goyang. Konformasi goyang dimana jarak antara gugus-gugus –CH3 terpisah sejauh mungkin disebut konformer anti energinya paling rendah, sedangkan konformasi goyang lainnya dimana gugus-gugus –CH3 agak berjauhan disebut konformer gauche.
terima kasih saudara soni atas tambahan materinya.
BalasHapusTerimakasih informasinya. Mau tanya kenapa ya konfigurasi R-s lebih toksik jika diujikan pada cacing tanah daripada konfigurasi S-R?
BalasHapus